Menu Pilihan

Saturday, April 26, 2014

Rematik

rematik
Rematik
Rematik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot). Dari sekitar lebih dari 100-an penyakit rematik sebagian besar tidak berbahaya, namun sangat mengganggu karena rasa nyerinya. Memang ada penyakit rematik yang dapat menimbulkan kematian tetapi sangat jarang sekali dan biasanya perjalanan penyakitnya berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Yang paling ditakuti dari penyakit rematik ini bila tidak diobati dengan benar adalah akan menimbulkan kecacatan baik ringan seperti kerusakan sendi maupun berat seperti kelumpuhan. Yang sering terjadi adalah kurangnya kualitas hidup seseorang yang berakibat terbatasnya aktifitas, depresi sampai berimbas pada status sosial ekonomi seseorang atau sebuah keluarga. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah penyakit rematik ini tidak berhubungan dengan stroke tetapi berhubungan dengan gaya hidup, pekerjaan, imunitas dan beberapa penyakit berhubungan dengan genetika (Ginanjar 2008).

Menurut Ginanjar (2008) beberapa penyakit rematik yang sering dijumpai antara lain Pengapuran Sendi (Osteoarthritis), Radang Sendi Rematik (Reumatoid Arthritis), dan Radang Sendi Asam Urat / Pirai (Gout Arthritis). Pengapuran Sendi (Osteoarthritis) adalah pengapuran pada sendi yang disebabkan karena proses penuaanyang menyebabkan kerusakan rawan sendi. Sendi yang terkena adalah sendi yang biasanya sering digerakkan dan sering mendapatkan beban seperti pergelangan tangan, siku, pinggang, lutut dan engkel pada tumit. OA terjadi akibat berkurangnya cairan pelumas (synovial) pada sendi, peningkatan enzim penghancur struktur rawan sendi, penurunan pembentukan proteoglikan (zat pelindung sendi), mulai pecahnya atau ausnya rawan sendi yang membungkus ujung tulang, terjadinya osteofit (pengapuran sendi).

Radang Sendi Rematik (Reumatoid Arthritis) adalah suatu penyakit peradangan sistemik dan kronis yang penyebabnya tidak diketahui dan bermanifestasi pada lapisan dalam sendi (membran sinovial persendian). Penyakit ini berkaitan dengan respon imun seseorang dengan dipengaruhi oleh faktor genetik. Yang terjadi adalah peradangan kronis sinovial yang progresif sehingga menyebabkan kerusakan arsitektur persendian. Selain faktor genetik yang sudah disebut, juga terdapat faktor non genetik yang sebenarnya dapat dicegah atau dikendalikan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah usia, kemungkinan infeksi bakterial atau virus dan gaya hidup seperti rokok dan alkohol(Ginanjar 2008).

           Radang Sendi Asam Urat/Pirai (Gout Arthritis) adalah peradangan sendi akut yang disebabkan oleh pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. gejala klasik asam urat adalah serangan akut berulang yang sangat nyeri pada pangkal jempol kaki dan beberapa sendi lainnya. Asam urat akut sering berulang dan berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Asam urat berasal dari purin yang ada dalam inti sel yaitu asam nukleat baik yang berasal dari tubuh manusia sendiri (penderita leukimia memiliki kadar asam urat yang tinggi) maupun dari makanan seperti daging merah, jeroan, seafood. Kadar normal kandungan asam urat pada manusia adalah 4-7 mg/dl. Asam urat yang terbentuk dalam tubuh kebanyakan akan dibuang ginjal melalui urin (Ginanjar 2008).

GEJALA REMATIK

Secara umum gejala yang ditimbulkan penyakit rematik ini antara lain :
  • Kekakuan pada sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30 menit sampai 60 menit di pagi hari.
  • Bengkak pada tiga atau lebih sendi pada saat yang bersamaan.
  • Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi.
  • Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dengan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan (Anonim 2011).

Treatment

            Penanggulangan rematik bukan sekadar penggunaan obat semata. Sebenarnya obat bagi penderita rematik mempunyai dua tujuan, yaitu menghilangkan nyeri maupun gejala peradangan serta bila mungkin menghentikan progresivitas penyakit dan mencegah komplikasi. Untuk memperoleh hasil pengobatan yang baik, maka obat harus tepat dalam dosis dan diberikan kepada penderita yang sesuai, dalam jangka waktu yang optimal. Untuk rematik dianjurkan menggunakan obat penghilang rasa sakit sederhana semacam paracetamol atau aspirin untuk nyeri yang ringan. Obat ini tidak mempengaruhi proses peradangan yang terjadi. Sehingga hanya berguna untuk keluhan nyeri ringan dan bukan untuk pengobatan jangka panjang (Anonim 2011). 

Sedangkan obat rematik yang banyak dijumpai di pasaran, termasuk yang diberikan dokter adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Bahkan obat golongan ini masih dianggap mampu menanggulangi gejala dan dapat menekan proses peradangan, meskipun tidak dapat menghentikan proses penyakit. Sampai saat ini OAINS memang dapat digunakan pada semua keluhan rematik, baik pada sendi maupun di luar sendi. Tapi paling bermanfaat pada rematik di luar sendi. Dengan catatan, perlu dibantu dengan fisioterapi maupun suntikan kortikosteroid pada persendian. Beberapa penyakit rematik tertentu membutuhkan pengobatan spesifik bahkan terdapat beberapa penyakit yang membutuhkan pengobatan kortikosteroid jangka panjang dan obat sejenis kemoterapi (Anonim 2011).

Upaya-upaya yang dapat dilakukan sendiri di rumah bisa dimulai tanpa obat, melainkan dengan menghangatkan persendian yang sakit. Ada bermacam cara pemanasan yang dapat dilakukan oleh setiap penderita di rumah. Salah satu di antaranya dengan cara mengompres. Sediakan air hangat dalam mangkuk dan handuk kecil. Celupkan handuk ke dalam air dan tekan-tekankan pada persendian yang terganggu tersebut. Ulangi cara ini berkali-kali sampai bagian yang sakit berkurang rasa nyerinya (Anonim 2010).

Cara lain, dengan memasukkan air panas ke dalam botol. Kompreskan botol hangat ini pada persendian yang sakit, sampai terasa nyaman. Sinar matahari pun dapat dipakai untuk memanaskan persendian punggung yang sakit. Untuk cara ini, dibutuhkan alas tidur yang menyerap panas, misalnya terpal. Jemurlah alas ini di bawah sinar matahari sampai beberapa lama, kemudian berbaringlah di atas terpal hangat ini dengan nyaman (Anonim 2010).

Anjuran Gizi

                  Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap ideal, serta menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan dari laut dalam. Kandungan omega 3 yang terdapat pada ikan merupakan zat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur. Pengaturan  pola makan sangat dianjurkan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit rematik (Anonim 2011).

            Beberapa jenis herbal dapat membantu melawan nyeri rematik, seperti jahe dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, rosemary, aroma terapi, atau minyak juniper yang bisa menghilangkan bengkak pada sendi. Selain itu terdapat pula beberapa makanan dan minuman yang efektif membantu penyembuhan sakit akibat nyeri sendi. Lemak yangterkandung pada buah alpukat matang mampu memberikan lubrikasi secara alami padapersendian tulang seperti leher, siku, pergelangan tangan, pinggul, lutut, pergelangan kaki. Minuman seperti jus apel yang diragikan (fermentasi) akan membantu penyembuhan sakit radang sendi. Strawberry dan buah berry lainnya serta asparagus juga baik untuk penderita penyakit rematik. Jus semangka (tanpa biji) akan membantu mendorong keluar kelebihan akumulasi asam urat pada penderita arthritis karena kelebihan asam urat (Anonim 2011).

Tag :

1 comment: